Thursday, August 3, 2017

SENJATA PUSAKA, KHODAM, PERANTARA

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ





Assalamualaikum wr wb

Kami ucapkan banyak terimakasih kepada para pembaca yang setia, baik pro maupun kontra dengan artikel di blog kami. Yang penting coretan kami di baca... (^^)

Pusaka atau benda bertuah dan disakralkan adalah suatu tradisi adat istiadat nusantara. Seperti keris, tombak, dan batu mulia, dan banyak sekali macamnya. Kalau ditinjauh dari segi agama leluhur atau tradisi, hal ini sudah lumrah dan di anggap sebagai benda yang mendatangkan kekuatan ghaib, yang mana digunakan dengan tujuan tertentu, seperti keselamatan, agar dihormati, penglarisan, dan biasanya disertai ritual tertentu untuk mengasah, memandikannya, serta diberi "makan" dan banyak sekali manfaatnya bagi yang percaya dan penulis tidak bisa menjelentrehkan/menjelaskan semuanya.

Baiklah, apa sih itu pusaka dan bagaimana sih mekanisme nya?!
Jawabnya: pusaka atau sama halnya benda bertuah menjadi serta memiliki kekuatan maghis/ghaib itu asalnya dari khodam/hadam atau jin. Nah kenapa jin?!

Begini, Allah menciptakan makhuk berakal diantaranya:

1. Malaikat (ghaib)
2. Jin (ghaib)
3. Manusia

Pertanyaannya dari manakah energi ghaib tersebut?! Dari makhuk ghaib manakah?!

Pertama:

apakah dari malaikat?!
Malaikat yang mana?!
Dari malaikat penjaga doa kah?!
Bisa kita suruh sekehendak nafsu kita?!
Satu faktanya malaikat itu hak mutlak Allah swt, dan "tidak makan dan tidak minum" dan tidak memiliki jenis kelamin dan malaikat hanya tunduk patuh terhadap Allah (bukan manusia). Bahkan yang perlu diingat Rasulullah menganggap jibirl sebagai guru beliau yang telah mengajarkan"iqro"
(Masih ingetkah para pembaca?!)
Sungguh melebihi batas jika manusia mengaku memiliki kodham malaikat. Astaghfirullahaladzim (TT)

Jadi kemungkinan pertama bahwa pusaka/azimat berisi malaikat itu terpatahkan karena memiliki pusaka itu biasanya diritualkan, dimandikan, dan diberi makan, kalau tidak diberi makan dirawat biasanya malah mengganggu pemiliknya ataupun keluarganya. Penulis pernah menemukan kasus seperti ini.

Kedua: makhluk ghaib ciptaan Allah yang terakhir adalah jin. Terlepas jin itu baik atau tidak kita tidak boleh saling mencampuri urusan masing masing...
Apa lagi saling lindung melindungi. Masyaallah
Berikut landasannya:
Surah al-jin ayat 6:

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﺭِﺟَﺎﻝٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺲِ ﻳَﻌُﻮﺫُﻭﻥَ ﺑِﺮِﺟَﺎﻝٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻦِّ ﻓَﺰَﺍﺩُﻭﻫُﻢْ ﺭَﻫَﻘًﺎ
“ Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan “ (QS. Al Jin: 6)

Dilihat dari ﺍﻟْﺠِﻦِّ maka berlaku kepada jin mukmin dan jin kafir.

Jadi tidak ada alasan boleh asal bersekutu pada jin baik... Astaghfirullahaladzim... Itu hanya pembenaran dari seorang yang membaca surah tersebut tapi tidak meng-imaninya, bukan buta matanya melainkan buta mata hatinya.

Baiklah sekiranya mungkin itu saja yanh bisa kami share, dan masih banyak lagi yang hendak penulis share. Dengan berbagai pengalaman sendiri.

Jika ada kata yang kurang berkenan mohon maaf sebesarnya. Silahkan isi komentar dengan kritik dan saran.

Trimakasih berkenan di blogg kami yang awam ini.

Wasalamualaikum. Wr wb.

No comments:

Post a Comment