ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ
Assalamualaikum wr wb
Kali ini saya akan membahas dan berdiskusi mengenai hizib dengan tahan nafas. Dikalangan masyarakat hal ini tidak asing lagi sudah menjadi hal yang biasa, hizib ataupun amalan amalan yang disertai dengan tahan nafas, ada yang dari surah/ayat al quran atau dengan bahasa daerah. Biasanya amalan,bacaan, atau hizib diperoleh dari seorang guru spiritual atau guru guru kanuragan/spiritual, yang mana amalan amalan tersebut biasanya digunakan untuk mendapatkan atau memperoleh ilmu ilmu ghaib tertentu yang banyak sekali macamnya.
Disini penulis tidak akan membahas ilmu ilmu tersebut, tapi akan menggali lebih dalam apa sih hakekat hizib dengan tahan nafas, mengapa membaca doa dengan tahan nafas?!
Untuk apa?!
Apa sih nafas?!
Dan rasul panutan ummat islam, apakah menahan nafas?!
Apakah ini anjuran rasulullah saw?!
Baiklah menurut pemahaman penulis pertama-tama kita mencari acuan kepada orang yang berakhlak sempurna yaitu Rasulullah saw, dan beliau tidak pernah menganjurkan membaca doa sambil tahan nafas apa lagi dengan maksud dan tujuan tertentu. Sampai disini mungkin pembaca ada yang tertawa sinis. Hehehe gak masalah anggap saja ini opini penulis saja. Yang menyampaikan pendapatnya dengan awam...
So, apasih nafs itu?!
nafs itu adalah jiwa pengikat ruh dan raga/jasmani yang berpotensi sebagai kunci melakukan keburukan karna keburukan didasari nafs(nafsu) mungkin pada zamannya para syech yang mencetuskan amalan/hizib tahan nafas ini mengatakan bacalah ayat ini dan itu beberapakali dan sambil menahan nafas. Pencetus pertamakali (ulama/syech/waliyullah) bisa jadi membahasakan "menahan nafas" dengan makna yang lebih dalam. Dan penerima bisa jadi mencernanya mentah-mentah.
Bukan kah tehnik ini sudah di praktekan oleh agama H dan B?! Sedangkan islam adalah penyempurna atau agama yang latest version, sebatas SDM penulis yang sudah berusaha teliti sana sini memang Rasulullah saw tidak pernah menganjurkan. Tetapi jika ada yang lebih paham dan pengetahuan dalil dalilnya silahkan menambahkan di kolom komentar, insyaallah itu sangat membantu sekali.
Kenapa sih kok Acuannya adalah Rasulullah saw?!
Penulis: karena itu dua kalimat syahadat. Syarat masuk islam
"Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah
Dan aku bersaksi nabi muhammad utusan Allah"
Maka tahan nafs itu sesungguhnya dihaturkan oleh para ulama ulama atau syech terdahulu untuk membahasakan bahwa merapal doa doa atau hizib tertentu dengan menahan nafs(nafsu) hal ini kata lain dari bersihnya hati/qolbu kita bukan menahan nafas yang keluar masuknya oksigen. Jika seorang dengan amalan ini bisa memindahkan angin(linuwih tertentu), dengan tahan nafas(oksigen) dalam beberapa menit, maka Rasulullah bisa membelah bulan dibutuhkan tahan nafas berapa jam?!
Trus ada yang jawab itu kan nabi.
Kita kan manusia biasa.
Eits, jangan lupa segala perilaku nabi itu wajib kita tauladani, jika nabi muhammad tidak menganjurkannya lantas bagaimana seharusnya bunyi shahadat kita?!
Kebanyakan mengacu pada sulaiman,
Apakah bunyi sahadat mu?
Apakah:
Aku bersaksi tiada tuhan selain allah
Dan aku bersaksi sulaiman utusan allah
Apa bunyi sahadat seperti itu sarat masuk islam?jawabnya tentu tidak.
Yang mana nabi sulaiman memang dianugrahi kemampuam/negri yang tidak dimiliki siapapun sesudahnya?!
Bahkan rasulullah pun enggan meminta hal yang pernah di anugrahkan sulaiman. Karena pada saat hendak wafat sulaiman berdoa agar allah tidak memberikan kemampuan itu kepada selain nabi sulaiman, termasuk menaklukan jin jin agar mau di jadikan hadam/khodam(bahasa orang jaman sekarang)
Apakah rasul punya hadam?kodam?
Jawabnya:tidak.
Karena rasulullah berdoa langsung kepada Allah. Bukankah Allah maha penolong?!
Jangan lagi lagi bilang "itukan rasul" ingat rasul ada sebagai tauladan dan sekali lagi sebagai tauladan.
Maka dari itu hakekat seaungguhnya berdoa dengan tahan nafas tidak lain dan tidak bukan, adalah beribadah/berdoa dengan tidak menginginkan apapun karena itu bentuk dari rasa tidak bersyukur. Bukankah sudah ada tuntunan dari alquran dan asunnah? Allah maha tahu, dengan kita beribadah dengan ikhlas maka segala kebutuhan(bukan keinginan) kita akan dicukupi.
Jika berdoa apalagi ingin mendapatkan linuwih makan kata"ingin"ini adalah bentuk dari nafs(nafsu) walaupun itu hanya sebesar butir pasir yang masih dibagi seribu. Allah mengerti dan iblis pun mengerti bahwa doa doa tersebut didasari nafsu walau sedikit sekali. Dan disitu ada celah dimana iblis bisa menjerumuskan si manusia yang mengamalkan amalan itu didasari dengan hati yang tidak bersih.
Sehubungan dengan pengalaman penulis yang pernah me ruqiah seseorang rekan sesama peruqiah, dimana tehnik ruqiah beliau adalah menggunakan amalan amalan tahan nafas ini. Dan memang ketika saya ruqiah terjadi reaksi yang diluar dugaan. Rekan saya kesadarannya diambil alih oleh jin khodam,buah dsri amalan amalan yang tidak ada tuntunan Rasulullah saw. Dan memang banyak sekali macam tehnik ruqiah, seperti halnya rekan saya itu, meruqiah dengan ilmu tenaga dalam. Yang tidak bisa dikatakan syar'i lagi. Wallahualam....
Hati bersih disini adalah niat yang tanpa pamrih, niat yang mulia
Bukan berarti tidak melakukam dosa sama sekali. Manusia tempatnya salah dan dosa, sudah menjadi fitroh manusia.
Maka beribadalah dengan menahan nafas/nafs/nafsu insyaallah, Allah lah yang menjadi penolong kita
Bukan beribadah dengan menahan oksigen dalam diafragma kita atau paru-paru kita. (Pembelokan halus dalam syariat islam) Yang jujur saja bagi para pembaca yang mungkin pernah melakukan tersebut, justru memiliki rasa/ingin/nafsu untuk memiliki kelebihan baik berupa penjagaan diri atau keperluan ghaib2 tertentu,bukan mendatangkan manfaat ridho Allah, melainkan membawa murka Allah. Dengan hati yang tidak bersih seperti itu, selain Allah lah penolong penolong nya. Ditandai, mudah marah, sombong, meremehkan sesama, merasa terhebat,bangga jika dihormati/disembah. Astaghfirullahaladzim...
Demikian, pembahasan penulis mengenai hakekat amalan tahan nafas tentusaja dalam konteks islam. Selain dari konteks islam ini, penulis tidak akan membahasnya.
Wasalamualaikum wr wb
No comments:
Post a Comment